Teringat ketika aku menulis puisi
Di sebongkah cermin yang retak, hatimu
Baitnya serupa gelas retak yang berserak
Belumlah ia ku beri raut
Namun badai topan merobeknya
Membuat ia terburai dan hancur berkeping-keping
Puisi serupa harapan gugur,
terkoyak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar