Bersama kebekuan raga didera gigil embun
Kutatap selembar ilalang yang berdiri di beranda rumah
Daunnya gemerisik, diterpa bayu
Seolah beribu tanya hadir dalam benaknya
Jika saja saat itu kau tak menghampiri
Aku mungkin tak disini
Meretas pilu,
Tuntaskan kembara yang mengembara tak tentu arah
Namun semua telah berakhir
Kini, aku berjalan menyusuri detak nadi
Lewat semburat bayang mimpi yang ada kamunya
Bersama kumpulan kunang-kunang di beranda
Dan selembar ilalang yang menyimpan beribu tanda tanya
Rangkumlah,
Jadikan olehmu kepingan isyarat, hingga tiada berkarat
Andai saja malam ini ada, tentu aku tak akan menantimu
Embun dan ilalang
Bayu serta kunang-kunang pun bersuara
Dan kamu, adalah malam yang kurindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar