Sabtu, 23 Juni 2012

Bait Penantian

Malam bertalu di atas lamunan fikir Mentafakuri jiwa yang kembali terdampar kelam
Menghitung doa di bait terkaram
Ku kutuk gelap atas elegi hidup yang tak berkesudahan

Aku memutar tanya disepertiga malam
Pada langit yang menangisi gemintang
Akankah kau kembali pada pusara jiwaku
Membawa nyanyian rindu yang kau selipkan di selasar semesta

Jalan mana lagi yang harus kutempuh, hingga kau mengerti, dan percaya atas semua ucapanku,
Di suatu senja ranum, di debaran rasa yang. meronta
Di besarnya gejolak rasa benci yang hebat menderu

Namun semua samar, diam dalam do'a
Seakan semuanya sirna di telan kegelapan
Ataukah hening memutar takdir di jingga yang ditinggalkaan kepak camar senja

Aku menantimu di ceruk hati
Di janji pagi saat kita ukir cinta di bening airmata
Di ketika kita tuang rindu di balik jendela asa
Dikala kau dan aku mengeja detak hati di keremangan semesta

Ya, Tentang mimpi
Harapan
Cita-cita...........

Baiknya aku katakan " aku menyayangimu hari ini, esok hingga semua tersampaikan..."

#aku menantimu, disini di keremangan alam
Jangan jadikan ia jalang, Dhara kasihku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar