Aku menggenggam sejumlah kata yang belum sempat aku bisikkan di telingamu, jelita
Tentang sebuah keinginan yang kini menggelayut di dada
Kata yang memenjarakan diri di jelaga Fatamorgana
Yang menari-nari di ceruk hati
Menggetarkan nurani
Ya, di dada ini ada sebongkah kata berlarik kesungguhan
Menggema, berlarian di sekepalan tangan
Yang kuceritakan pada sekumpulan kunang-kunang, selepas magrib
Kuletakan kata ini di sebilah sepi malam
Di ujung semesta jingga di saat hujan mengguyur sunyi alam
Ah, sungguh betapa ingin aku mengatakannya padamu, juwita
Hingga tak menjadi gumpalan-gumpalan debu
Di kisi-kisi hati yang debar menderu
Maukah engkau mendengarkannya walau seucap?
Dan aku tak meminta kata ini untuk kau dekap
Sebab kata-kataku mengembara menyusuri sudut tergelap
Ketahuilah, kata ini kata-kata yang tak'kan pernah aku ucapkan walau sepatah kata
Kecuali ketika aku benar-benar mendekapmu di relung hati...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar