Minggu, 27 Mei 2012

Kusebut Namamu Jelita

kuharap, malam belumlah pekat...
Sebab ingin kutatah namamu yang masih melekat di hujung senja

Aku berlabuh di bingkai hatimu nan riuh
Pada sekumpulan huruf sepi, yang kugamit dari karamnya waktu

Pada jingga yang meninggalkan tapak jemari kaki, saat kuraih namamu di selasar gemintang yang paling terang

Aku melihatmu berayun, pada ranting malam
Yang sedang syahdu memetik dawai ditengah kerumunan kunang-kunang

Seakan mendengarkan khusyu, ketika engkau memainkan irama merdu

Tentangmu, segalanya tak terbatas, walau aku berdiri ditepian batas
Sekali lagi, kusebut namamu Jelita
Seketika itu pula, rindu menghujamku

Biarkan senyum mu terus berpendar, laiknya sebuah cahaya, menuntunku dari gulita kepada benderang

Hingga semua tersampaikan, dan tak ada batasan jeda, pun waktu bertekuk lutut di jemari kakiku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar