Kulukis hidupku dengan jejak kenangan,
Ada rindu berbunga, derai airmata, dan doa
Di keluasan semesta, di kaki cakrawala
Kuterkenang pada pijar cahaya
tempat kita menghabiskan waktu di bawah rintik hujan,
Hadirkan pelangi di ufuk jingga
Kepada semesta itu kukatakan 'setiap dentang waktu adalah kau,yang tak pernah beranjak dari lamunan' ...
Ah,inikah igauan?
Melamunku pada sketsa sunyi
Wajah-wajah purba, sekarat kian berkarat
Dalam sepi aku terbuang,
Namun ada selarik senyummu tertinggal di sini
Disisi keruhnya nurani
Disimpang jalan sebuah ambisi
Di peradaban tandus dan semakin gersang
Di dinding kamarku yang kian berdebu
Adalah kau!
Mengusik ku dikesunyian abadi
Di ujung pengharapan pijar cahaya yang semakin memudar
Adalah kau!
Yang tak mau bersekutu dengan waktu
Di kusamnya kaki-kaki langit
Hingga saatnya tiba
Dimanakah hati ku pijakkan pengabdian?
Kepadamu,ahh entah.......
Biarkan waktu yang menemui jawabnya
Bukan aku yang menggali detik ke menit dan seterusnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar