Rinduku,
sama halnya dengan mendekap angin
Tak tergenggam atau sekedar membelai wajahku
Bibirku kelu,
menyekap kata yang lenyap terucap
Terhempas lepas dikedap dadamu
Cinta,
kau ajaklah aku berdansa di keluasan semesta,
Urai kerinduan atas nama cinta
Lalu,
rengkuh aku di kedalaman
rona ranummu,
kau kupeluk di bingkai hatiku
Biarkan hujan saat ini menghujam
menusuk dingin
Dan biarkan langit menggugurkan hening
Agar menjadi saksi rinduku hingga berakhir pelangi
~Anton Rhs~
Minggu, 18 Maret 2012
Jumat, 16 Maret 2012
Tentangmu
Aku merangkak sampai bisa tertatih melangkah itu dari dirimu
Aku yang dulu kucel dan kusam,lantas belajar bersolek
Itupun kutahu darimu
Alam pikirku yang tadinya polos tak bercorak
Itupun tak lain dirimulah yang memberi kanvas penuh warna pada jiwaku
Dan,
Sosokmu begitu lekat pada ari-ariku
Aku yang dulu kucel dan kusam,lantas belajar bersolek
Itupun kutahu darimu
Alam pikirku yang tadinya polos tak bercorak
Itupun tak lain dirimulah yang memberi kanvas penuh warna pada jiwaku
Dan,
Sosokmu begitu lekat pada ari-ariku
Kamis, 15 Maret 2012
Senja dipantai Makasar
Senja ini,
di antara syahdu angin laut yang bernyanyi. Seirama dengan tarian ombak yang menggulung-gulung memecah pantai. Menyusuri buti-butir pasir yang kemilau oleh mentari yang mengintip malu dibalik tirai senja.
Diiringi panorama burung-burung yang meliuk-liuk indah di angkasa.
Tenang...damai...mendengar alam bernyanyi layaknya vokal grup yang saling melengkapi.
Subhanallah....
Maha Suci Allah yang menciptakan alam sedemikian indah ini.
Dan aku seakan-akan mendengar mereka semua melantunkan Surat Ar-Rahman berbisik ditelingaku
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan...?''
Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari,
dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan...?''
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya Kemudian bertemu...
Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.
''Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan...?''
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.
''Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan...?''
Dan kepunyaanNya lah bahtera-bahtera yang Tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung.
''Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan...?''
(QS. Ar-Rahman [55] : 16-25)
Aku berdiri di tepian pantai,
Mataku tajam menatap lautan yang membentang luas.
Jiwaku jadi kerdil,
Betapa kecilnya diri ini jika dibandingkan makhlukNya yang lain.
Apa lagi jika dibanding dengan DIA yang menciptakan ini semua.
Allahuakbar....!!
Maha Besar Allah dengan semua ciptaanNya.
Kilau mentari yang menghiasi langit senja ini semakin indah dan semakin meninggalkan hari.
Rasanya ingin berlama-lama di bibir pantai ini. Mentafakuri dan menikmati ciptaanNya yang jarang sekali aku lihat,,
kecuali....
ketika aku pulang ke makasar,,,,,
di antara syahdu angin laut yang bernyanyi. Seirama dengan tarian ombak yang menggulung-gulung memecah pantai. Menyusuri buti-butir pasir yang kemilau oleh mentari yang mengintip malu dibalik tirai senja.
Diiringi panorama burung-burung yang meliuk-liuk indah di angkasa.
Tenang...damai...mendengar alam bernyanyi layaknya vokal grup yang saling melengkapi.
Subhanallah....
Maha Suci Allah yang menciptakan alam sedemikian indah ini.
Dan aku seakan-akan mendengar mereka semua melantunkan Surat Ar-Rahman berbisik ditelingaku
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan...?''
Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari,
dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan...?''
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya Kemudian bertemu...
Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.
''Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan...?''
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.
''Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan...?''
Dan kepunyaanNya lah bahtera-bahtera yang Tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung.
''Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan...?''
(QS. Ar-Rahman [55] : 16-25)
Aku berdiri di tepian pantai,
Mataku tajam menatap lautan yang membentang luas.
Jiwaku jadi kerdil,
Betapa kecilnya diri ini jika dibandingkan makhlukNya yang lain.
Apa lagi jika dibanding dengan DIA yang menciptakan ini semua.
Allahuakbar....!!
Maha Besar Allah dengan semua ciptaanNya.
Kilau mentari yang menghiasi langit senja ini semakin indah dan semakin meninggalkan hari.
Rasanya ingin berlama-lama di bibir pantai ini. Mentafakuri dan menikmati ciptaanNya yang jarang sekali aku lihat,,
kecuali....
ketika aku pulang ke makasar,,,,,
Langganan:
Postingan (Atom)